Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.
Begini Trik Berkomunikasi dengan Kucing Kesayangan Anda
Minggu, 20 Oktober 2024 14:37 WIB
Kucing memiliki reputasi sebagai hewan yang suka menyendiri (dan jahil), tetapi jika tidak memiliki ikatan kuat, mungkin Anda tidak berbicara dengan bahasa mereka.\xd
Oleh Slamet Samsoerizal
Menarik sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Scientific Reports (2020). Di sana disebutkan berkomunikasi dengan kucing itu tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu lebih banyak tersenyum kepada si meong. Bukan dengan cara manusia, dengan memamerkan gigi, tetapi dengan cara kucing, yakni dengan menyipitkan mata dan mengedipkan mata secara perlahan.
Dengan mengamati interaksi kucing-manusia, para ilmuwan mengonfirmasi bahwa ekspresi ini akan membuat kucing mendekat dan lebih mudah menerima manusia. Tak peduli anda sudah dikenal kucing itu maupun masih asing.
"Sebagai seseorang yang pernah mempelajari perilaku hewan dan juga seorang pemilik Kucing, senang sekali bisa menunjukkan bahwa Kucing dan manusia bisa berkomunikasi dengan cara seperti ini," ujar Karen McComb, seorang psikolog dari Universitas Sussex, kepada sciencealert.com.
Ini adalah sesuatu yang sudah diduga oleh banyak pemilik kucing, jadi sangat menyenangkan bisa menemukan buktinya. Jika Anda pernah menghabiskan waktu di sekitar kucing, Anda mungkin pernah melihat ekspresi wajah mereka yang menutup sebagian matanya, disertai dengan kedipan yang lambat. Ekspresi ini mirip dengan mata manusia yang menyipit saat tersenyum dan biasanya terjadi saat kucing merasa rileks dan puas. Ekspresi ini ditafsirkan sebagai semacam senyuman kucing.
Bukti anekdot dari para pemilik kucing mengisyaratkan, manusia dapat meniru ekspresi ini untuk menyampaikan kepada kucing bahwa kita ramah dan terbuka untuk berinteraksi. Jadi, sebuah tim psikolog merancang dua eksperimen untuk menentukan apakah kucing berperilaku berbeda terhadap manusia yang berkedip lambat.
Pada percobaan pertama, para pemilik mengedipkan mata secara perlahan ke arah 21 kucing dari 14 rumah tangga yang berbeda. Setelah kucing merasa nyaman dan tenang di satu tempat di lingkungan rumah mereka, para pemilik diinstruksikan untuk duduk sekitar 1 meter jauhnya dan mengedipkan mata secara perlahan saat kucing melihat ke arah mereka.
Kamera merekam wajah pemilik dan kucing. Hasilnya dibandingkan dengan bagaimana kucing berkedip tanpa interaksi dengan manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa kKucing lebih cenderung berkedip pelan ke arah manusia setelah manusia mengedipkan mata ke arahnya, dibandingkan dengan kondisi tanpa interaksi.
Percobaan kedua melibatkan 24 Kucing dari 8 rumah tangga yang berbeda. Kali ini, bukan pemiliknya yang berkedip, melainkan para peneliti, yang tidak pernah berinteraksi dengan kucing tersebut. Sebagai kontrol, kucing-kucing tersebut direkam saat merespons kondisi tanpa kedipan, yaitu saat manusia menatap kucing tanpa mengedipkan mata.
Para peneliti melakukan proses kedipan lambat yang sama dengan percobaan pertama, dengan menambahkan tangan yang diulurkan ke arah kucing. Tim menemukan, kucing tidak hanya lebih mungkin untuk berkedip balik, tetapi mereka juga lebih mungkin untuk mendekati tangan manusia setelah manusia berkedip.
"Penelitian ini adalah yang pertama yang secara eksperimental menyelidiki peran kedipan lambat dalam komunikasi kucing-manusia," kata McComb.
Anjing mungkin jauh lebih antusias dalam melakukan demonstrasi daripada kucing, tetapi berita ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi para pencinta kucing. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa teman-teman kucing kita jauh lebih selaras dengan teman serumah manusia mereka daripada yang diperkirakan sebelumnya dan bahwa membandingkan mereka dengan anjing adalah hal yang merugikan.
Kucing, misalnya, merespons dengan baik terhadap manusia yang bersikap baik kepada mereka. Jadi, jika Anda mendapati kucing bersikap kaku, itu mungkin masalahnya ada pada Anda, bukan pada kucingnya. Demikian juga, kucing menggemakan ciri-ciri kepribadian manusia yang tinggal bersamanya. Hal ini mungkin terkait dengan mengapa kucing tampak memahami ketika manusia mereka sedih.
Kucing pun dapat mengenali nama mereka (meskipun mereka sering mengabaikannya). Ikatan mereka dengan manusia ternyata sangat dalam. Sulit untuk mengetahui mengapa kucing mengedipkan mata ke arah manusia dengan cara ini. Ini telah ditafsirkan sebagai cara untuk mengisyaratkan niat jinak karena kucing dianggap menafsirkan tatapan yang tidak terputus sebagai ancaman. Tetapi, ada juga kemungkinan bahwa kucing mengembangkan ekspresi tersebut, karena manusia meresponsnya secara positif. Pada hewan peliharaan, hal ini sering kali tidak dapat diketahui.
Apa pun itu, tampaknya hal ini membantu menjalin hubungan yang akrab. Sikap tersebut merupakan hal yang baik untuk diketahui. Mempelajari cara meningkatkan hubungan kita dengan hewan yang penuh teka-teki ini juga dapat menjadi cara untuk meningkatkan kesehatan emosional mereka. Tidak hanya di lingkungan rumah, tetapi juga di berbagai situasi yang berpotensi menimbulkan stres.
"Memahami cara-cara positif Kucing dan manusia berinteraksi dapat meningkatkan pemahaman kita tentang Kucing, meningkatkan kesejahteraan Kucing. Selain itu, juga memberi tahu kita lebih banyak tentang kemampuan sosial-kognitif spesies yang masih jarang dipelajari ini," kata psikolog Tasmin Humphrey dari University of Sussex. ***

Penulis Indonesiana
7 Pengikut

Mikroplastik Diam-diam Merangsek Tubuh Kita
Sabtu, 20 September 2025 07:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler